Langsung ke konten utama

Dampak Revolusi Industri 4.0 Terhadap Wirausahawan

Dampak Revolusi Industri 4.0 Terhadap Wirausahawan
Oleh : M Hanif Zein Arrosin

 Revolusi industri 4.0 yang sedang terjadi pada saat ini adalah kondisi dimana globalisasi informasi berlangsung . Keberlimpahan informasi dapat dirasakan oleh hampir seluruh lapisan masyarakat. Segala bentuk informasi tersebar luas melalui media berbasis internet. Merupakan hal yang jauh berbeda dengan era sebelumnya, yang mana masih fokus pada proses digitalisasi, guna meningkatkan efisiensi dalam proses produksi.
Kemampuan masyarakat dalam menggunakan teknologi internet merupakan hal yang begitu mempengaruhi terhadap perkembangan dunia industri pada masa sekarang. Masyarakat tidak perlu lagi menjadi produsen yang banyak menghabiskan waktu dengan bekerja secara fisik, karena sekarang semua serba dimudahkan dengan keterintegrasian informasi secara global. Pabrik manufaktur, pemasok, dan distributor semua terhubung melalui teknologi internet . Produsen mungkin bisa mencari bahan baku hanya dengan menggunakan gadged. Transaksi pun dapat dilakukan kapan pun dan dimana pun.
Berbeda dengan era-era sebelumnya. Era industri 4.0 memperlihatkan kegiatan distribusi yang begitu masif dan lebih efisien dibandingkan dengan era sebelumnya. Pergeseran dari sektor produksi ke sektor distribusi merupakan dampak dari surplus produksi akibat dari revolusi industri 3.0, yang kemudian kini ditindaklanjuti dengan penggunaan teknologi berbasis internet untuk membentuk ruang distribusi tanpa batas. Setiap konsemen dapat menjangkau produsen tanpa perlu bertatap muka secara langsung. Begitu juga sebaliknya, produsen hanya perlu memposting produknya di media sosial tanpa perlu menyewa toko.
Berbagai kemajuan yang terjadi, menjadi daya tarik tersendiri untuk terjun ke ranah wirausaha. Wilayah pemasaran yang begitu luas dan terbuka, semakin mempermudah mereka yang terjun berwirausaha. Para wirausahawan cukup memposting produk yang akan dijual di media online, sehingga tidak perlu menyewa kios atau toko untuk memamerkan produk. Dengan demikian modal yang dikeluarkan tidak terlalu banyak. Selain itu, anak-anak muda yang sudah terbiasa dengan dunia online dapat memanfaatkan kemampuaannya dengan membuka toko online. Mereka tidak perlu memproduksi barang-barang sendiri. Cukup dengan menggandeng produsen yang masih awam dengan dunia online dan memasarkan produk-produk mereka dalam sebuah toko online.
Keterintegrasian informasi secara global akan mempermudah para wirausahwan untuk menganalisis produk apa yang akan laku dipasaran. Hal-hal yang sedang populer di dunia online merupakan gambaran dari apa yang menjadi tren dikalangan masyarakat. Semisal di youtube, apabila yang menjadi trending adalah vidio K-Pop, maka produk pakaian yang mungkin akan laris dipasaran yakni pakaian ala-ala Korea. Mengingat begitu masifnya aktivitas masyarakat di dunia online, maka secara tidak langsung setiap konten yang dilihat akan mempengaruhi masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam hal permodalan misalnya, sekarang dikenal sebuah istilah Fintech. Yakni jasa penyedia modal dengan menggunakan mekanisme online. Dengan syarat yang lebih mudah dari pada pinjaman kepada bank, dan juga lebih cepat pastinya. Proses peminjaman tidak perlu pergi menuju kantor atau bank, cukup dilakukan melalui gadged. Wirausahawan yang sedang membutuhkan pinjaman dengan cepat atau mendadak, mereka bisa menggukan Fintech sebagai alternatif. OJK juga sudah banyak menggandeng beberapa penyedia jasa Fintech guna melakukan pengawasann dan memberikan pengarahan.
Berbagai macam kemudahan dihadirkan pada era 4.0 ini. Hal ini pastinya akan semakin memperketat persaingan yang ada. Setiap orang dapat dengan mudahnya membuka suatu usaha dengan hanya bermodal kemahiran dalam menggunakan media online. Sewa toko kini sudah tidak terlalu dibutuhkan. Tak perlu keahlian dalam memproduksi suatu barang, menggandeng para produsen yang masih awam dengan media online dapat menjadi peluang bisnis tersendiri. Pada era saat ini, para produsen yang tidak melek terhadap media online akan kalah bersaing dengan mereka yang aktif menawarkan dagangan di media online.
Melihat begitu ketatnya persaingan bisnis di era 4.0 ini, wirausahawan dituntut untuk kreatif. Pandai membaca situasi, atau peluang-pelunga bisnis yang terlihat menarik. Membuat ciri khas tersendiri dari produk adalah hal yang harus dilakukan. Karena apa, ketatnya persaingan disebabkan karena banyaknya penjual, sehingga hal ini harus dapat disiasati dengan membuat produk dengan ciri khas yang membedakan dengan produk dari penjual lain. Dan ini akan membuat pembeli tertarik dengan keunikan pada produk, yang berbeda dengan yang lain.
Selain itu, koneksi kepada jaringan internet menjadikan setiap data dari penggunanya akan saling terintegrasi. Dan ini berpotensi pada terjadinya pencurian informasi oleh pihak ketiga. Keteritegrasian data membuat setiap orang dengan mudah dapat  mengakses informasi, baik itu informasi umum maupun informasi rahasia sekalipun. Hal ini harus menjadi perhatian khusus. Keamanan data-data penting harus menjadi fokus utama. Meningkatkan keamanan data dapat dilakukan dengan cara memahami Cyber Security. Karena pada era seperti saat ini, dimana setiap informasi terhubung satu sama lain, maka bentuk-bentuk pencurian dapat dilakukan dengan cara-cara non-fisik, yakni dengan menggunakan teknologi internet, contohnya seperti penyadapan dan lain sebagainya. Ketika sebuah akun bisnis sudah diambil alih oleh Hacker, maka sangat sulit untuk mengambil alih kembali atau pun mencari siapa pelakunya.
Ruang distribusi tanpa batas yang disediakan, memungkinkan produk ditarwarkan kepada siapa saja, dan dibeli oleh orang dari daerah mana saja. Akan tetapi pemanfaatan ruang distribusi ini tidak semudah yang dibayangkan. Wirausahawan harus pandai membangun kepercayaan kepada pembeli, apalagi terhadap pembeli yang bertransaksi dangan cara online. Penjual harus mampu meyakinkan pembeli bahwa barang benar-benar akan dikirim sesuai dengan yang diminta. Kemampuan seperti inilah yang penting dimiliki oleh seorang wirausahan masa kini.
Revolusi industri 4.0 memang membawa perubahan yang besar terhadap pola perekonimian yang ada. Dan ini menciptakan peluang dan tantangan baru bagi mereka yang ingin terjun di bidang wirausaha. Kegiatan usaha jenis baru mulai bermunculan. Ciri khas dari kegiatan usaha pada era 4.0 ini adalah usaha berbasis online. Semua kegiatan usaha terhubung dengan internet. Terintegrasi satu sama lain. Antara negara satu dengan negra lain. Hilangnya batas-batas ruang pemasaran adalah hal paling menonjol. Semua serba dimudahkan dengan teknologi berbasis online.
Revolusi industri 4.0 ini membukakan peluang bagi para wirausaha dengan lebar. Akan tetapi, tantangan pasti selalu ada. Pemanfaatan akan peluang yang pada era revolusi industri 4.0 yang diimbangi dengan semangat pantang menyerah, bisa jadi akan mempermudah melewati setiap tantangan yang ada. Kemajuan demi kemajuan pasti akan terus berlangsung. Perkembangan dibidang ekonomi industri tidak akan pernah berhenti. Dan hal itu pasti akan membuka peluang baru dan tantangan baru bagi para pelakunya.

Daftar Pustaka :

  1. James R. Situmorang. 2012. Jurnal Administrasi Bisnis:Pemanfaatan Internet Sebagai New Media Dalam Bidang Politik, Bisnis, Pendidikan, Dan Sosial Budaya.Bandung. Prodi Studi Ilmu Administrasi Bisnis FISIP Universitas Katolik Parahyangan. Vol. 1; hal. 73.
  2. Fauzan, Rahman. 2018. Karakteristik Model Dan Analisa Peluang-Tantangan Industri 4.0. Banjarmasin. Jurnal Teknik Informatika Politeknik Hasnur. Vol. 4; hal. 3


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Trilogi PMII

Arti Penting Pengimplementasian Trilogi PMII Kepada Seluruh Kader PMII. Oleh : Muhammad Hanif Zein Arrosin. Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) adalah suatu organisasi mahasiswa yang bergerak memperjuangkan nilai-nilai beragama dan bernegara yang termanifestasi dalam sebuah ideologi yang menjadi dasar gerakan, atau bisa disebut sebagai Nilai Dasar Pergerakan (NDP). Ini merupakan ciri khas dari PMII. Juga merupakan identitas pembeda antara PMII dengan organisasi mahasiswa lainnya. Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) dengan nilai-nilai yang diperjuangkannya yang berbeda dengan organisasi mahasiswa lainnya pasti memiliki pola gerak yang berbeda juga. PMII dalam menjalankan perannya sebagai organisasi pergerakan mempunyai pola gerak yang termaktub dalam Trilogi PMII. Trilogi PMII merujuk pada nilai-nilai yang diperjuangkan PMII, yakni nilai-nilai bernegara dan nilai beragama. Trilogi PMII adalah Tri Motto, Tri Komitmen, dan Tri Khidmat. Tri Motto mencakup

Jangan Sampai Berubah Menjadi Musibah.

Jangan Sampai Berubah Menjadi Musibah. Oleh : Hanif Zein Wabah Covid-19 yang mengguncang dunia juga ikut dirasakan oleh masyarakat Ponorogo. Sampai saat ini (14 April 2020) tercatat ada 6 pasien positif Corona dan 18 pasien dalam   pemantauan. Hal ini membuat Pemerintah Kabupaten Ponorogo semakin memperketat langkah preventif pencegahan juga penanganan terhadap pasien positif maupun pasien dalam  pemantauan. Salah satunya yakni melakukan penyemprotan desinfektan di desa-desa, yang  mana langkah ini diharapkan untuk memutus mata rantai persebaran virus Corona.   Pemerintah Kabupaten Ponorogo juga menerbitkan Protokol Isolasi mandiri bagi masyarakatnya, sebagai langkah antisipasi penyebaran Covid-19. Untuk Orang Dalam Resiko (ODR), Orang Tanpa Gangguan (OTG), Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) gejala ringan diisolasi mandiri di rumah, ditempatkan di kamar khusus dengan ventilasi terbuka. Menjaga jarak 2 meter dengan menggunakan masker dan sela

Pengawas Ujian Butuh Bantuan

UMPo Butuh Pengawas Tambahan ( Rosin ) Selasa, 14 mei 2019. Prodi Ilmu Pemerintahan Universitas Muhammadiyah Ponorogo melaksanakan kegiatan Ujian Tengah Semester. Dimulai pukul 08:00 hingga pukul 11:00. Diikuti kurang lebih sekitar 104 mahasiswa, mulai dari semester 2 hingga semester 6.  Pada hari pertama ini, terlihat ada 2 ruangan yang kurang kondusif, yaitu ruang B102 dan B103. Ruangan tersebut diisi oleh mahasiswa semester 2 yang sedang mengikuti UTS mata kuliah Filsafat Logika dan Etika Pemerintahan. Kedua ruangan tersebut ternyata hanya dijaga oleh satu pengawas, yang mengakibatkan peserta UTS menjadi leluasa untuk bertindak curang. Pengawas yang berada di ruangan B102 juga merangkap sebagai pengawas di ruangan B103. Ketika pengawas berada di ruang B103, maka ruang B102 tidak ada pengawas, sehingga keadaan ini dimanfaatkan oleh peserta UTS untuk bertindak curang. Pada jam pertama, terhitung sebanyak 3 kali pengawas meninggalkan ruangan B102, dan kembali lagi setelah